Jakarta (ANTARA News)- melihat siapa tim terbaik di tanah Spanyol. Dalam duel legendaris bertajuk El Clasico, Barcelona akan menjamu musuh bebuyutannya Real Madrid di Nou Camp. Ini laga pertama dua raksasa Matador di La Liga musim 2010/2011.
Entah mengapa sejarah mentakdirkan kedua tim ini sebagai musuh bebuyutan, tetapi berkat kerja keras, 'skill', dan kejeniusan dua pelatih, di musim ini tidak ada liga lain yang bisa menyuguhkan persaingan seketat Barca dan El Real di La Liga.
Bayangkan saja Madrid kini sedang berada di puncak klasemen sementara La Liga dengan koleksi nilai 32 dari 12 laga. Sementara Barcelona terus menguntit di posisi kedua dengan selisih nilai satu dari jumlah pertandingan yang sama.
Skuad besutan Jose Mourinho memang pantas memuncaki klasemen karena mereka belum sekalipun kalah dalam putaran liga sepak bola utama Spanyol itu.
Sementara Barca meski tidak memiliki rekor sesempurna Madrid juga tidak kalah mentereng. Dalam 12 laga La Liga yang telah digelar, Barca cuma sekali kalah, sekali seri, dan sepuluh kali menang.
Jika menengok catatan dua laga terakhir dua klub itu di dua level berbeda yang diikutinya akan tercium aroma persaingan yang sangat kental. Mejelang duel klasik itu dua tim senegara itu seakan sedang perang teror lewat gol demi gol kegawang lawan-lawan mereka.
Barca menorehkan catatan fantastis dalam dua pertandingan terakhinya. Melawan Almeria, lawannya di pertandingan terakhir La Liga dua pekan silam, Barca menang dengan skor telak 8-0. Setelahnya di Liga Champions giliran Panathinaikos, juara asal Yunani, yang dibenamkan dengan angka 3-0.
Madrid sendiri tidak diam saja menjawab teror Barca yang penuh horor. Selasa (23/11), sepekan kemarin, Ajax Amsterdam dibantai di kandangnya sendiri dengan skor 0-4 di putaran penyisihan Liga Champions. Tidak hanya itu, di La Liga Athelico Bilbao yang dilumat dengan skor 5-1.
Seakan belum puas bersaing di level klub, dua tim besar itu juga punya dua jagoan yang bersaing dalam menjadi yang terbaik di tanah Spanyol bahkan Eropa.
Jika Madrid punya Christiano Ronaldo maka Barca mengandalkan Lionel Messi. Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak di La Liga dengan 14 gol sementara Messi terus mengekor rapat dengan 13 gol.
Persaingan kedua tim tidak berhenti hanya sampai di situ. Pelatih kedua tim pun tidak bisa terlepas dari persaingan itu dan keduanya punya catatan menarik, khususnya di Liga Champions.
Guardiola punya catatan yang sangat gemerlap. Di musim pertamanya bersama Barca ia langsung memenangkan enam gelar bagi klub asal Catalan itu.
Tiga kejuaraan lokal ia menangkan yakni Juara La Liga, Piala Raja, dan Piala Super Spanyol. Di level Eropa ia menjuarai Liga Champions dan Super Eropa, sementara level dunia ia membawa Barca menjuarai Piala Dunia Antarklub.
Pelatih berusia 39 tahun itu pun menjadi pelatih termuda yang pernah memenangkan Liga Champions sekaligus satu-satunya pelatih yang pernah memenangkan enam gelar sekaligus.
Lain Guardiola, lain pula Mourinho. Musim kemarin ia memenangkan tiga gelar bagi Inter Milan yakni Juara Serie A, Copa Italia, dan Liga Champions. Sebelumnya pelatih berusia 47 tahun telah meraih dua gelar Liga Inggris bersama Chelsea, dua gelar Serie A bersama Inter Milan, Dua kali Liga Champions bersama klub Portugal Porto dan Inter Milan.
Persaingan keduanya, yang musim ini akan ditentukan dini hari nanti di Camp Nou, pernah sangat penuh tegangan ketika Barca dan Inter bertemu di Semi final Liga Champions musim lalu.
Kala itu, Mourinho yang menjuluki dirinya sendiri 'The Special One' berhasil mengalahkan Barca menendang Barca dari jalur juara Eropa. Di pertemuan pertama yang berlangsung di Guiseppe Meaza, Inter menekuk Barca 3-1 dan sayang ketika bermain di Nou Camp, Guardiola hanya bisa membalas satu gol ke gawang Inter.
Setelah laga itu banyak yang percaya, Mourinho kenal betul gaya permainan Barcelona dan tahu di mana titik lemah pahlawan Catalan itu. Bahkan ada yang mengungkapkan bahwa karena kemampuan itulah Madrid memboyongnya ke Bernabeu, untuk meruntuhkan dominasi Barca di La Liga.
Tetapi para analis boleh banyak bicara, aksi di lapangan hijaulah yang akan menentukan yang terbaik. Setelah dini hari nanti, sejarah akan mencatat siapa terbaik di jagat Spanyol.
Duel El Clasico di Camp Nou dini hari nanti akan menjadi wasit yang paling adil untuk menentukan siapa yang terbaik di antara dua seteru abadi.
(Ber/A024)