SATUKAN AKSI UNTUK BERKREASI & BERINOVASI

Minggu, 25 Oktober 2009

Pesawat Mini Menjadi Alat pengintai Terorisme



Untuk mengetahui persembunyian para teroris, kini bisa lebih mudah. Sebuah pesawat terbang mini tanpa awak atau yang dikenal dengan nama Puna akan menjadi alat ampuh untuk mendukung pengintaian lokasi teroris dan sekaligus untuk membantu pertahanan keamanan negara. Menurut BPPT, pihaknya sudah mengembangkan Puna ini ditujukan untuk fasilitas militer dan kepolisian Indonesia untuk melakukan penyusupan di semua daerah rawan konflik.
Pesawat Puna dilengkapi dengan camera mini untuk menangkap gambar di tempat kejadian, kemudian merekamnya agar dapat dilihat oleh pihak terkait sebagai barang bukti. Menurut Menristek, pesawat Puna kini sedang dalam tahap proses pembuatan akhir dan rencananya akan dioperasikan pada tahun 2010. Pesawat Puna ini juga dapat mengintai segala kejadian di udara dan laut, bahkan dari ketinggian hingga 120 (km).

Menurut direktur BPPT, Joko Purwono, seperti yang dilansir dari Antara News, mengatakan bahwa Puna memiliki panjang 4 meter dan sayap 7 meter. Pesawat Puna rencananya akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI), dan kini hanya menunggu setelah selesai mengalami pr
oses penyempurnaan, tambahnya.

Minggu, 17 Mei 2009

Tiga tips belajar berdasarkan riset psikologi


Tuntutan masa kini mendorong kita untuk terus belajar, tidak peduli usia kita, jika kita ingin sukses. Belajar bukan lagi bagi mereka yang berumur 5 sampai 20 tahun, bukan juga selalu berada di dalam lembaga pendidikan dan kursus-kursus. Walau kita telah menghabiskan ribuan waktu belajar, kita hanya tahu sedikit tentang belajar efektif. Tidak ada jalan pintas untuk cepat mengerti namun partisipasi aktif dalam proses belajar mengajar dapat membuat belajar menjadi efektif. Memperhatikan pelajaran di kelas, membaca, berhenti menunda-nuda, belajar di tempat yang tenang, tidak bermain-main saat pelajaran, dan aktif bertanya adalah hal-hal yang biasanya kita yakin bisa memberikan hasil terbaik.
Menurut Dr. Nate Kornell dari UCLA, ada tiga cara belajar paling efektif yang ditemukan dari riset psikologi:
1. Bagi-bagi subjek-subjekmu dan pelajari bergantian.
Walau mungkin awalnya terasa tidak efektif, membagi-bagi subjek yang ada dan mempelajari sebagian dari bagian yang berbeda telah terbukti mampu memberikan hasil efektif. Misalnya pada 15 menit pertama belajar pembukuan, lalu 15 menit berikutnya bisnis umum, setelah itu 15 menit untuk managerial.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara belajar ini bisa dibaca di sini


2. Tes dirimu sendiri.
Coba tanyakan pada dirimu sendiri tentang materi-materi yang telah kamu pelajari. Mengetes diri sendiri memiliki dua keuntungan. Pertama, karena prosesnya yang mengambil ingatan dari pikiran, hal ini dapat meningkatkan kemampuan mengingat. Kedua, mengetes diri sendiri dapat mengetes apakah cara belajar kamu sudah efektif atau tidak. Kamu dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan kamu sebelum terlambat. Tapi ada satu syarat: mengetes diri sendiri tidak akan berhasil kalau kamu lakukan ketika kamu baru saja selesai belajar. Ini tidak mengasah daya ingatmu melainkan membuatmu sombong.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara belajar ini bisa dibaca di: http://www2.psych.purdue.edu/~karpicke/index_files/Roediger_Karpicke_2006_Review.pdf

3. Ambil kesimpulan dan integrasikan.
Setelah keluar dari kelas atau membaca satu bab buku, ambil kesimpulan-kesimpulan penting, dan pikirkan bagaimana kesimpulan-kesimpulan tersebut berhubungan dengan keseluruhan topik dan pengalaman pribadi. Proses ini, dikenal sebagai integrasi pengetahuan, sangat bermanfaat untuk memperkuat daya ingat dan mengimplementasikan pengetahuan pada kejadian nyata. Untuk lebih mengefektifkan teknik ini, kamu bisa memberitahukan atau mengajarkan orang lain tentang apa yang telah kamu pelajari. Menerangkan kesimpulan-kesimpulanmu memerlukan integrasi dan kemampuan meringkas, dan ini adalah cara terbaik untuk mengecek kelemahan-kelemahan dalam pengetahuan yang kamu miliki.

Tiga langkah diatas mungkin terasa berat pada awalnya, tapi memiliki keuntungan jangka panjang yang sangat panjang. Pada waktunya, otak yang dilatih dengan cara ini tidak memiliki kesulitan dalam mengingat dan mengimplementasikan.
Disadur dari artikel oleh Dr. Nate Kornell, UCLA