Untuk mengetahui persembunyian para teroris, kini bisa lebih mudah. Sebuah pesawat terbang mini tanpa awak atau yang dikenal dengan nama Puna akan menjadi alat ampuh untuk mendukung pengintaian lokasi teroris dan sekaligus untuk membantu pertahanan keamanan negara. Menurut BPPT, pihaknya sudah mengembangkan Puna ini ditujukan untuk fasilitas militer dan kepolisian Indonesia untuk melakukan penyusupan di semua daerah rawan konflik.
Pesawat Puna dilengkapi dengan camera mini untuk menangkap gambar di tempat kejadian, kemudian merekamnya agar dapat dilihat oleh pihak terkait sebagai barang bukti. Menurut Menristek, pesawat Puna kini sedang dalam tahap proses pembuatan akhir dan rencananya akan dioperasikan pada tahun 2010. Pesawat Puna ini juga dapat mengintai segala kejadian di udara dan laut, bahkan dari ketinggian hingga 120 (km).
Menurut direktur BPPT, Joko Purwono, seperti yang dilansir dari Antara News, mengatakan bahwa Puna memiliki panjang 4 meter dan sayap 7 meter. Pesawat Puna rencananya akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI), dan kini hanya menunggu setelah selesai mengalami proses penyempurnaan, tambahnya.
Menurut direktur BPPT, Joko Purwono, seperti yang dilansir dari Antara News, mengatakan bahwa Puna memiliki panjang 4 meter dan sayap 7 meter. Pesawat Puna rencananya akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI), dan kini hanya menunggu setelah selesai mengalami proses penyempurnaan, tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar