Kedua, Sriwijaya tim baru dengan komposisi pemain pilihan. Spirit untuk show of force, sudah pasti ada. Ketiga, dukungan suporter yang menjelma menjadi pemain ke-13. Keempat, kondisi tim yang lebih fresh dan bugar. Kelima, non teknis Sriwijaya berjalan rapi. Keenam, pengalaman dan tradisi juara. Ketujuh, motivasi dari luar (bonus), dan kedelapan, faktor keberpihakan wasit pada tuan rumah. Pada Bab D bagian 1 dari penelitian tersebut, disebut hasil wawancara dengan tim tamu, mayoritas pemain menyebut wasit menjadi "sahabat baik" tuan rumah.
Faktanya, kualitas dan komposisi pemain Sriwijaya jelas tidak dibawah Persiwa. Membandingkan tradisi juara, Sriwijaya jauh lebih unggul dengan 4 tropi (plus satu tropi fair play). Persiwa, belum sekalipun.
Tiga kali Badai Pegunungan (julukan Persiwa) melawat ke Jakabaring, dua diantaranya kalah. Masing-masing 1-4 (pada 2 Mei 2010), dan 1-3 (pada 18Juli 2008). Sisanya imbang 0-0 (pada 26 Januari 2008). Artinya, keterlaluan jika Sriwijaya tidak menjadi juara. “Semoga tim tetap bermain maksimal seperti kami mengalahkan Persib 6-0, Rabu (1/8) lalu,” kata coach Sriwijaya, Ivan Kolev.
IIC adalah sebuah permulaan. Jika memang Sriwijaya menang, itu hanya sinyal kecil bahwa Sriwijaya masuk kategori siap jelang Indonesia Super League (ISL) III. Toh, suka atau tidak suka, tim yang bermain di IIC, tidak dengan kekuatan sebenarnya. Jadi, itu bukanlah sebuah ukuran real sebuah kehebatan.
Khusus untuk Kolev, IIC adalah reputasi awalnya. Menjadi juara, bisa menjembatani “hubungan baik” dan kepercayaan dari fans. Jika tidak, tidak ada kompromi dari fans (terutama yang ada di tribun Barat). Sebab, tidak sedikit yang meragukan kualitas kelahiran Sofia, Bulgaria, 14 Juli 1957.
“Saya tidak tahu dan tidak ingin membahas bagaimana Persiwa. Saya hanya fokus pada tim saya agar bisa meraih hasil maksimal. Sebagai pelatih, tentu saya ingin memenangkan final ini,” tandasnya.
Sriwijaya bakal menurunkan winning eleven-nya. Terutama rio Budi Sudarsono, Park Jung-Hwan, dan Oktavianus Maniani, yang belum tergantikan. Kolev tidak ingin ambil resiko untuk terus menyandang status pelatih spesialis runner up.
Untuk diketahui, pada 2000 lalu, Kolev membawa Persija runner up Liga Indonesia dan timnas Indonesia sebagai runner up piala AFF (dulu piala Tiger). “Mudah-mudahan menang. Dukungan suporter, membuat tim tambah bersemangat,” timpal manajer tim, Hendri Zainuddin.
Persiwa memang tidak sehebat Persipura. Tapi, fakta akhir musim ISL II, Persiwa finish urutan ke-6. Lebih baik dari Sriwijaya yang finish urutan ke-8. Secara mengejutkan, Piter Rumaropen dan kawan-kawan tembus final IIC usai mengalahkan juara ISL II, Arema Malang.
“Saya sangat terkejut ketika kami bisa mengalahkan Arema. Padahal, kami tidak ada target apapun selain pemanasan tim,” kata coach Persiwa, Suharno. “ Semoga kejutan itu terjadi lagi di Jakabaring,” tandas pelatih asal Malang, Jatim. (nvs)
Perkiraan Pemain
Sriwijaya (4-4-2)
18-Fauzal Mubarak (g), 22-Supardi Nasir, 16-Ahmad Jufrianto, 6-Claudiano Santos, 27-Rendi Siregar, 9-Dirga Lasut, 11-Ponaryo Astaman, 24-Mahyadi Panggabean, 13-Budi Sudarsono, 28-Oktavianus Maniani, 88-Park Jung-Hwan.
Pelatih : Ivan Venkov Kolev
Persiwa (4-4-2)
20-Galih Firmansyah (g), 22-Peter Lipede, 21-Didier Koutozi, 6-Supriyadi, 15-Isak Konon, 18-Alex Yerrangga, 8-Marcelino Mandagi, 23-Imanuel Padwa, 17-Ferdinand Sinaga, 10-Pieter Rumaropen, 13-Alan Arronggear.
Pelatih : Suharno
0 komentar:
Posting Komentar